Search

Republik Fiji TOT "responsive gender" ke Sleman

Sleman (Antara Jogja) - Kementerian Perempuan, Anak, dan Pengentasan Kemiskinan Republik Kepulauan Fiji mengunjungi Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam kegiatan "Training of Trainer on Gender Responsive Planning and Budgeting for Fiji Development Official", Rabu.

Rombongan Republik Kepulauan Fiji diterima Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman.

Kegiatan ini merupakan kerja sama Kementerian Perempuan, Anak, dan Pengentasan Kemiskinan Republik Kepulauan Fiji, Kementerian PPPA RI, Kementerian Sekretariat Negara, USAID Indonesia, dan Pemkab Sleman melalui Dinas P3AP2KB.

Pelaksana Tugas Deputi Kesetaraan Gender Kementerian PPPA Sri Danti Anwar mengatakan program ini merupakan bagian dari program besar Program Pengarusutaman Gender (PUG) di Fiji.

"Target utama dari kerja sama ini adalah pengembangan PUG sebagai upaya isu gender masuk pada seluruh program pembangunan prioritas negara pasifik tersebut," katanya.

Menurut dia, program ini nantinya akan ditindaklanjuti melalui mekanisme monitoring dan evaluasi terhadap "action plan" yang dibuat oleh para peserta.
"Selain itu, program asistensi dan pelatihan PPRG dan PUG secara keseluruhan direncanakan akan dilaksanakan pada 2018 di Fiji," katanya.

Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun mengatakan dari tahun ke tahun Pemerintah Kabupaten Sleman senantiasa berupaya mengorientasikan semua kebijakan dan pelaksanaan pembangunan daerah yang berwawasan gender.

"Progres keberhasilan pembangunan daerah yang berwawasan gender ini salah satunya dapat dilihat dari besarnya anggaran responsip gender dari tahun ke tahun yang terus meningkat. Pada 2017 anggaran sebesar Rp57 miliar dan pada 2018 adalah sebesar Rp81 miliar," katanya.

Ia mengatakan, hal ini tentunya tidak lepas dari peran serta instansi yang menjadi penggerak atau driver dari PUG di Kabupaten Sleman. Selain itu, setiap instansi telah memiliki program, kegiatan, dan inovasi dalam rangka menunjang pelaksanaan program PUG ini.

"Indeks Gini kabupaten Sleman menurun 0,45 pada 2015 menjadi 0,39 pada 2016. Sementara untuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Sleman mengalami peningkatan dari 80,85 pada 2015 dan pada tahun2016 meningkat 1,3 menjadi 82,15. Untuk Indeks Pembangunan Gender (IPG) di Kabupaten Sleman 2015 menunjukkan angka 96,96," katanya.

Ia mengatakan, keterwakilan perempuan di parlemen di DPRD Kabupaten Sleman periode 2010-2014 jumlah perempuan dalam parlemen mencapai 16 persen dan untuk periode 2014-2019 jumlah keterwakilan perempuan di parlemen meningkat menjadi 24 persen.

"Hal ini menunjukan adanya perbaikan kualitas manusia di Kabupaten Sleman," katanya.

Amelia Nairoba selaku pimpinan rombongan delegasi Fiji mengungkapkan bahwa pelatihan ini sangat berguna bagi dirinya sebagai perencana program di Kementerian Perempuan Fiji.

"Kelembagaan PUG mutlak diperlukan oleh Fiji untuk memastikan isu gender masuk dalam prioritas pembangunan. Pelatihan sebanyak apapun jumlahnya akan sia-sia dan tidak akan membawa dampak yang signifikan apabila tidak masuk sistem atau melembaga, harus ada norma yang mengatur dan jelas lembaga yang melakukan," katanya.

Dalam program ini ke-13 peserta dibimbing tiga pakar PUG di Indonesia. Selain pembelajaran di kelas, para peserta diajak mengunjungi UPT P2TP2A Kabupaten Sleman untuk melihat pelayanan secara komprehensif dalam penanggulangan korban kekerasan perempuan dan anak.

Acara dilanjutkan dengan kunjungan ke industri rumahan di Palgading Sinduharjo, Ngaglik dan diakhiri dengan kunjungan ke Sekolah Ramah Anak SMP Negeri 1 Kalasan.

(U.V001)

Baca lagi lanjutan nya http://ift.tt/2zNpeZZ

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Republik Fiji TOT "responsive gender" ke Sleman"

Post a Comment

Powered by Blogger.