"Perbedaan agama dan kepercayaan seringkali dijadikan alat pemecah persatuan dan kerukunan umat oleh kelompok-kelompok tertentu," kata Sri Muslimatun di Sleman, Rabu.
Menurut dia, hal tersebut dikarenakan mereka lupa dengan makna dan hakikat dari Bhinneka Tunggal Ika yang melekat pada lambang negara Indonesia.
"Kondisi ini jika tidak disikapi dengan serius pada akhirnya akan menyeret masyarakat ke dalam konflik horizontal maupun vertikal," katanya.
Ia mengatakan, dibutuhkan peran baik dari pengurus, anggota FKUB maupun seluruh warga masyarakat untuk mengantisipasi konflik antarumat beragama tersebut.
"Tokoh agama dan pemuka agama memiliki peran penting untuk memberikan pemahaman tentang kerukunan intern, antarumat beragama dan antaraumat beragama dengan pemerintah," katanya.
Sri Muslimatun berharap peran serta tersebut mampu meningkatkan kesadaran umat beragama dalam mempererat persaudaraan sesama penganut umat beragama.
"Selain melalui angota FKUB, tumbuhnya kesadaran pluralisme di seluruh pelosok wilayah Kabupaten Sleman sangatlah penting baik dari lingkup terkecil yaitu keluarga, rukun tetangga, rukun warga dan seterusnya," katanya.
Ada sebanyak 18 orang yang dikukuhkan menjadi pengurus FKUB pada kesempatan tersebut. H Suwarso dari agama Islam dikukuhkan menjadi Ketua FKUB, sementara Pendeta Heru Sumbodo dari agama Kristen dan Dr Hastho Bramantyo dari agama Budha dikukuhkan menjadi Wakil Ketua FKUB.
(U.V001)
Baca lagi lanjutan nya http://ift.tt/2hze72dBagikan Berita Ini
0 Response to "Wabub kukuhkan pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama"
Post a Comment