"Kami sudah 15 hari tidak melaut. Soalnya ombak lagi besar disertai angin kencang," kata seorang nelayan Pantai Trisik Dwi Surya di Kulon Progo, Minggu.
Ia mengatakan saat ini, sedang musim bawal dan layur, yang memiliki nilai jual sangat tinggi, khususnya bawal putih. Meski demikian, dirinya tidak memaksakan diri tetap melaut mengingat gelombang tinggi diserta angin kencang.
"Bulan-bulan seperti ini seharusnya hasil tangkapan ikan banyak, tapi mau bagaimana lagi. Demi keselamatan, kami sementara tidak melaut dan beralih bertani sayur-sayuran dan cabai," katanya.
Sementara itu, nelayan Pantai Bugel Arismoko mengatakan nelayan Pantai Bugel sudah lama tidak melaut. Selain terkendala cuaca, hasil tangkapan ikan tidak menutup biaya operasional.
"Kadang ada nelayan yang melaut, tapi hasilnya juga tidak memuaskan," katanya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulon Progo Sudarna mengatakan bahwa berlayar dan mencari ikan adalah mata pencaharian yang penting bagi para nelayan. Kendati demikian, dalam kondisi cuaca buruk seperti ini, keamanan jiwa dan aset harus menjadi pertimbangan utama.
Perhitungan-perhitungan berkaitan dengan itu sangat penting, mengingat tingkat keterampilan dan tekad dari nelayan itu berbeda-beda, katanya.
"Informasi dari BMKG satu hal yang penting dan betul bagi nelayan agar waspada dengan situasi dan kondisi yang terjadi. Kita selalu meneruskan info dari BMKG pada KUB nelayan disertai imbauan agar waspada terhadap situasi dan kondisi dengan mengutamakan keselamatan jiwa," katanya. ***1***
(U.KR-STR)
Baca lagi lanjutan nya http://ift.tt/2rqqRMLBagikan Berita Ini
0 Response to "Nelayan Trisik-Bugel tidak melaut akibat gelombang tinggi"
Post a Comment