Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesmavet Bidang Peternakan, Dinas Pertanian dan Pangan Retno Widyastuti di Gunung Kidul, Senin. mengatakan pihaknya terus berupaya mengajak masyarakat membawa pulang dan memelihara ternaknya ke sekitar pemukiman.
"Memelihara ternak di ladang ini menjadi masalah dan butuh waktu agar tradisi ini bisa diubah," katanya.
Dia mengatakan pihaknya sudah berupaya melakukan sosialisasi untuk mengantisipasi serangan hewan liar. Ada beberapa cara, mulai dari penguatan kandang dengan membuat pondasi, pembuatan jebakan hingga pemindahan area kandang mendekat ke perumahan.
"Yang terbaik adalah mengajak masyarakat membawa pulang ternaknya," katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pemerintahan Desa Purwodadi Suyanto mengatakan total selama beberapa pekan terakhir sudah ada 62 ekor kambing dimangsa hewan liar, yang diduga anjing liar.
"Yang terakhir pada Selasa (24/10) lalu, enam ekor kambing mati," katanya.
Dia mengatakan warga sering memilihara hewan ternak jauh dari permukiman karena dekat dengan pakan dan air. Meski ada serangan hewan ternak sebagian warga tetap memelihara di sekitar hutan.
"Saat ramai serangan sebagian warga membawa pulang, tetapi ada yang tetap memelihara di ladang," katanya.
Suyanto mengatakan warga bersama Dinas Pertanian dan Pangan membuat jebakan. Namun pembuatan alat penjebak belum menyeluruh di setiap kandang yang ada di hutan.
"Belum ada yang masuk jebakan, serangan hewan liar masih banyak mengancam ternak warga ," katanya. KR-STR
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2017
Baca lagi lanjutan nya http://ift.tt/2xzjQYIBagikan Berita Ini
0 Response to "Pemkab minta warga pelihara ternak dekat rumah"
Post a Comment