Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kulon Progo Sunardi di Kulon Progo, Kamis, mengatakan 11 titik tersebut terjadi di Kecamatan Kalibawang, Samigaluh, dan Girimulyo.
"Data sementara yang masuk di TRC, ada 11 titik longsor, baik menimpa rumah, dapur, jalan, dan tanah ambles," kata Sunardi.
Adapun rincian titik longsor yakni tanah longsor menimpa rumah dan dapur sebanyak tujuh titik, dua titik retakan tanah atau tanah ambles, dan dua titik longsor menutup akses jalan.
"Tim sudah melakukan pendataan di lapangan sejak kemarin. Rencananya, hari ini kami akan mendistribusikan logistik ke lokasi longsor," katanya.
Sunardi mengatakan tanah longsor yang paling parah terjadi di Dusun Klepu, Banjararum, Kalibawang, yang menyebabkan 20 KK atau 59 jiwa harus mengungsi. Mereka mengungsi sejak Rabu (20/12) di SD Kemejing, Kalibawang.
"Logistik bagi pengungsi sudah ditangani Kampung Siaga Bencana (KSB) Banjararum. Sejauh ini, belum ada pengajuan penambahan logistik, artinya ketersediaan logistik aman," katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo Gusdi Hartono mengatakan pagi ini, TRC bersama Tagana Kulon Progo akan membersihkan material longsor.
"Kami mengutamakan pembersihan material longsor yang menutup jalan, supaya warga tidak terisolasi. Sehingga, sewaktu-waktu ada longsor susulan segera mengungsi," katanya.
(U.KR-STR)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Hujan deras sebabkan tanah longsor di Menoreh"
Post a Comment