Kerusakan dua talud sungai diusulkan ditangani BBWSO

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta mengusulkan agar penanganan kerusakan dua talud sungai yang berada di sekitar bangunan sekolah dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Serayu-Opak.

"Ada dua titik yang sudah kami usulkan dan koordinasikan ke balai yaitu di SD Bangunrejo dan SD Karangmulyo Kotagede. Keduanya adalah talud sungai yang menjadi kewenangan Balai Besar Wilayah Serayu-Opak," kata Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta Aki Lukman di Yogyakarta, Sabtu.

Kerusakan talud sungai di kedua titik tersebut disebabkan oleh hujan lebat yang terjadi akhir November sebagai dampak siklon tropis Cempaka.

Selain di kedua talud sungai tersebut, hujan lebat juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur lain termasuk talud permukiman di beberapa lokasi.

"Petugas sudah kami terjunkan untuk melakukan pembersihan di lokasi longsor yang berada di Sungai Winongo. Jika longsoran tidak dibersihkan, maka saat arus air sungai deras bisa menghantam talud di sisi lain sehingga berpotensi rusak," kata Aki.

Selain itu, Pemerintah Kota Yogyakarta sudah menganggarkan dana sekitar Rp3,9 miliar untuk melakukan perbaikan infrastruktur meskipun sampai saat ini masih terus berkoordinasi dengan berbagai pihak agar tidak terjadi dobel anggaran.

"Jika tidak dikoordinasikan, maka dimungkinkan satu titik kerusakan ditangani oleh beberapa instansi sekaligus sedangkan titik lain justru tidak tertangani. Kami berharap hal tersebut tidak terjadi sehingga penanganan kerusakan bisa dilakukan lebih optimal," katanya.

Pemerintah Kota Yogyakarta merencanakan perbaikan kerusakan infrastruktur di sekitar lima titik, salah satunya di Jlagran yang mengalami longsor. Penanganan kerusakan baru bisa dilakukan tahun depan.

"Akan diawali dengan penyusunan perencanaan kemudian dimasukkan ke lelang. Sepertinya, semua pekerjaan harus dilelang karena membutuhkan dana yang besar, baru kemudian dilakukan pekerjaan fisik. Harapannya, tidak ada yang gagal lelang," katanya.

Selain itu, lanjut Aki, ada warga yang sudah melakukan swadaya untuk memperbaiki talud permukiman yang rusak.

(E013)