Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulon Progo Sudarna di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan hingga saat ini, produksi perikanan tangkap baru mencapai 1.747,25 ton atau 80,41 persen dari target 2.173 ton pada 2017,
"Hasil tangkapan ikan nelayan Kulon Progo anjlok dan tidak mampu mencapai target. Kondisi cuaca dan gelombang tinggi pantai selatan, membuat nelayan enggan melaut, dan memilih bertani," kata Sudarna.
Ia mengatakan nelayan Kulon Progo mulai melaut penuh sekitar awal Oktober karena memasuki panen ikan dengan hasil tangkapan yang sangat bagus. Kemudian, ada Siklon Badai Cempaka, nelayan tidak melaut dua minggu.
"Cuaca dari awal tahun kurang bagus, Maret sampai September, tidak ada tangkapan. Selama itu, nelayan Kulon Progo beralih menjadi petani dan petambak udang," katanya.
Namun demikian, lanjut Sudarna, produksi ikan tangkap pada 2017 meningkat dibandingkan 2016. Pada 2016, produksi ikan tangkap mencapai 1.648,35 ton, sekarang 1.747,25 ton.
"Ada kenaikan sekitar enam persen. Ada perubahan pola tangkap dan semangat Kulon Progo menangkap ikan, meski target belum tercapai," kata dia.
Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pengelolaan Pelelangan Ikan DKP Kulon Progo Prabowo Sugondo mengatakan profesi nelayan di Kulon Progo ini masih sambilan.
"Selama pertanian masih menguntungkan, nelayan akan bertani. Selain itu, sebagian nelayan juga beralih profesi menjadi pembudi daya udang," kata Prabowo.
Ia mengatakan turunnya produksi perikanan tangkap laut juga dikarenakan produksi perikanan tangkap menggunakan perahu motor tempel sangat tergantung pada cuaca, angin, gelombang, posisi bulan, dan pasang surut.
"Nelayan tidak berani melaut kalau cuaca sedikit buruk, hal ini berbeda dengan nelayan andon dari Cilacap karena mereka terbiasa melaut dalam segala kondisi," katanya.
(U.KR-STR)
Baca lagi lanjutan nya http://ift.tt/2lnYE3QBagikan Berita Ini
0 Response to "Produksi ikan tangkap Kulon Progo turun drastis"
Post a Comment