Search

AP galau pembebasan lahan belum selesai

Kulon Progo (Antara) - PT Angkasa Pura I mengaku "galau" proses pembebasan lahan dan pembersihan lahan proyek New Yogyakarta International Airport di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, belum selesai dan dikejar target beroperasi April 2019.

General Manager PT AP I Kolonel Pnb Agus Pandu Purnama di Kulon Progo, Kamis, mengatakan PT AP I memiliki target waktu penyelesaian pembangunan bandara yang setiap waktu diperbaharui dan dilaporkan ke pemerintah pusat karena bandara harus beroperasi April 2019.

"PT AP I sedikit galau karena target itu harus segera dipenuhi. Yakni April 2019, bandara di Kulon Progo harus bisa didarati pesawat, yang artinya semua harus beroperasi dan selesai," katanya.

Ia mengatakan warga harus bekerja sama dengan AP I, mulai dari tahap awal sampai beroperasinya bandara nanti. Hal ini bukan pekerjaan mudah. Warga harus disiapkan, jangan sampai kalah dengan warga lain yang siap bekerja di bandara.

"Kami bekerja sama dengan pemkab melakukan pelatihan kepada warga terdampak bandara, baik menggunakan CSR atau bina lingkungan," katanya.

Saat ini, lanjut Agus, sekitar 83 warga terdampak sudah bekerja mulai dari tenaga pengaman, juru masak hingga penjaga kantor.

"Ini masih tahap awal. Sebentar lagi, akan banyak lowongan pekerjaan yang akan dibuka dengan kebutuhan tenaga kerja yang sangat banyak," katanya.

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo menyiapkan puluhan paket pelatihan bagi warga terdampak pembangunan NYIA. Pelatihan tersebut baik berupa pelatihan kerja maupun pelatihan kewirausahaan. Setelah sebelumnya menyediakan 60 paket pelatihan, pada 2018 ada sebanyak 62 paket pelatihan paket bisa diikuti oleh warga.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kulon Progo Eko Wisnu Wardhana menjelaskan, Balai Latihan Kerja memberikan kesempatan pelatihan bukan hanya dapat diikuti oleh warga terdampak melainkan juga warga dari luar Kulonprogo bahkan luar Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ia menyebutkan, ada 62 paket tersebut kepada 16 orang untuk masing-masing paket.

Selain itu ada 10 paket pelatihan kebandaraan juga bagi 16 orang per satu paketnya. Terdiri dari pelatihan Aviation Security/Avsec (tenaga pengamanan di bandara), staf kargo, groundhandling, tiket, staf maskapai. Selain itu, masih ada 17 paket pelatihan yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Pada 2018 ini Pemkab juga mulai menindaklanjuti nota kesepahaman yang telah ditandatangani bersama antara Bupati Kulonprogo dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Ada program membawa peserta pelatihan Avsec ke Sekolah Teknik Penerbangan Indonesia (STPI), sifatnya kursus dan diutamakan warga terdampak sebanyak 20 orang. Mereka tinggal di sana, menginap di asrama, pelatihan dan mendapatkan lisensi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub," ujarnya.

Selain pelatihan yang dilakukan di STPI, ada juga pelatihan yang dilakukan bekerja sama dengan PT Angkasa Pura I, diselenggarakan di Kulonprogo dan mereka harus mengikuti ujian lisensi di Jakarta. Untuk paket pelatihan kewirausahaan, disediakan kuota 150 orang, sebanyak tiga gelombang seperti pada 2017. 
(U.KR-STR) 25-01-2018 22:18:17

Baca lagi lanjutan nya http://ift.tt/2DzKq6P

Bagikan Berita Ini

0 Response to "AP galau pembebasan lahan belum selesai"

Post a Comment

Powered by Blogger.