Search

Kulon Progo canangkan gerakan penanaman Refugia

Kulon Progo, (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta mencanangkan gerakan penanaman refugia di Desa Jatirejo, Lendah, sepanjang satu kilometer di kiri-kanan jalan untuk mengantisipi munculnya organisme pengganggu tanaman.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Bambang Tri Budi di Kulon Progo, Kamis, mengatakan berdasarkan penelitian, refugia merupakan suatu area yang ditumbuhi beberapa jenis tumbuhan yang dapat menyediakan tempat perlindungan, sumber pakan atau sumber daya yang lain bagi musuh alami, seperti predator dan parasitoid.

"Refugia dalam dunia pertanian ternyata berfungsi sebagai microhabitat dan penyedia sumber makanan atau sumber nectar dan tempat berlindung bagi musuh alami," katanya.

Ia mengatakan refugia adalah microhabitat buatan yang ditanam di lahan pertanian, baik secara monokultur maupun tumpang sari dengan tanaman yang lain. Penanaman refugia sebagai salah satu upaya konservasi musuh alami. Refugia yang ditanam dipilih tanaman yang berbunga.

Tanaman yang berpotensi besar sebagai refugia, seperti bunga matahari, kenikir, dan bunga kertas.

"Ketiga tanaman ini mempunyai bunga yang mencolok dan mempunyai warna yang diminati serangga musuh alami," katanya.

Gulma yang selama ini terkesan sebagai tanaman pengganggu ternyata bisa dijadikan refugia. Gulma tertentu mempunyai pengaruh yang menguntungkan bagi tanaman pokok dan bisa menjadi alternatif microhabitat bagi musuh alami. Hanya saja, perlu dilakukan pengelolaan yang baik, untuk menghilangkan kesan gulma yang selama ini melekat sebagai tanaman pengganggu.

Bambang mengatakan ada beberapa jenis hama yang suka hidup di gulma. Hama jenis ini akan lebih senang hinggap di gulma tersebut dibandingkan dengan hinggap pada tanaman pangan dan hortikultura, tetapi apabila gulma itu tidak ada maka yang akan diserang adalah tanaman pokoknya.

Cara membuat refugia gulma adalah dengan memilih gulma dari jenis gulma yang berbunga, seperti asteraceae kemudian gulma itu ditata dalam jalur khusus. Jenis gulma berbunga itu akan menarik serangga musuh alami.

"Pengaruh gulma pada tanaman tidak pokok tidak terlalu berarti, bahkan meningkatkan stabilitas ekologi pertanian," katanya.

Ia mengatakan di beberapa wilayah, tanaman padi ada serangan keong dan wereng. Dinasnya menggalakan "stop spot".

"Kami minta penyuluh pertanian lapangan lebih jeli dalam mengawasi masalah OPT, sehingga tidak mengganggu produksi padi 2018," katanya. ***3***

(KR-STR)

Baca lagi lanjutan nya http://ift.tt/2DJcEwJ

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kulon Progo canangkan gerakan penanaman Refugia"

Post a Comment

Powered by Blogger.