Search

Bupati membantah program Bedah Menoreh tanpa konsep

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Bupati Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Hasto Wardoyo membantah program Bedah Menoreh dan pembangunan infrastruktur pendukung pengembangan objek wisata dilakukan tanpa konsep.

Hasto di Kulon Progo, Selasa, mengatakan pembangunan itu ada tahapanya. "Bedah Menoreh jangan hanya fokus pada kesejahteraan. Tahapan Bedah Menoreh sudah jelas, tahun ini apa, tahu depan apa, dan selalu dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)," kata Hasto.

Ia mengatakan jalan di kawasan Bukit Menoreh akan dinaikan statusnya menjadi jalan provinsi, khususnya jalan program Bedah Menoreh. Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemkab Kulon Progo harus membebaskan lahan untuk membangun badan jalan.

"Sebelum lahan untuk badan jalan terbebaskan, Pemda DIY belum dapat menuangkan anggaran kongkrit sebelum badan terbebaskan. Tahun ini, pemkab berupaya membebaskan lahan di kawasan Bukit Menoreh," katanya.

Politisi muda PDI Perjungan ini mengatakan program pembangunan Bedah Menoreh sudah mendapat perhatian dari Pemda DIY dan pemerintah pusat. Gubernur DIY Sri Sultan HB X berkali-kali menyatakan bahwa jalur penghubung bandara ke Borobudur adalah Bedah Menoreh.

Terkait proyek Bedah Menoreh kurang terkoordinir dengan baik, khususnya infrastruktur pendukung pariwisata Nglinggo-Tritis, Hasto enggan berkomentar.

"Besok (Rabu), kami akan cek lokasi," katanya.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo membangun tempat istirahat dan pusat oleh-oleh di dekat Pasar Plono Kecamatan Samigaluh dalam rangka mendukung pertumbuhan objek wisata Kebun Teh Nglinggo-Tritis.

Kasi Sarana dan Prasarana Dinas Pariwisata Kulon Progo Fitri Lianawati mengatakan dana pembangunan pusat oleh-oleh dan tempat istirahat atau rest area sebesar Rp2,6 miliar yang berasal dari dana alokasi khusus.

Ia mengatakan luasan pusat oleh-oleh dan tempat istirahat atau rest area yakni ukuran 40 x 40 meter persegi dengan menggunakan tanah kas desa. Untuk itu, pihaknya intensif menjalin komunikasi dengan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kulon Progo terkait izin penggunakan tanah kas desa dan kompensasinya.

"Sejauh ini, izin dari gubernur terkait izin penggunaan tanah kas desa sudah turun. Sehingga, kami berani membangun pusat oleh-oleh dan tempat istirahat atau rest area," katanya.

Rencananya, rest area akan digunakan sebagai lahan parkir bus pariwisata dan mobil wisatawan. Wisatawan yang akan ke puncak kebun teh Nglinggo bisa menggunakan mobil jeep atau angkutan perdesaan (angkutdes) yang dikelola oleh Pokdarwis Dewa Lingga.

"Wisatawan dapat menimati keindahaan alam dan kebun teh dengan nyaman," katanya. 

(U.KR-STR)

Baca lagi lanjutan nya http://ift.tt/2GSeZ9Z

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Bupati membantah program Bedah Menoreh tanpa konsep"

Post a Comment

Powered by Blogger.