"Hujan disertai petir dan angin khususnya menjelang sore hingga malam hari berpotensi terjadi sebagian besar wilayah DIY," kata Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatoligi BMKG Yogyakarta Djoko Budiono di Yogyakarta, Selasa.
Ia mengatakan potensi hujan disertai petir dan angin kencang selama dua hingga tiga hari ke depan meliputi sebagian besar wilayah Sleman, Kulon Progo bagian utara, Bantul bagian utara, sebagian besar Kota Yogyakarta serta Gunung Kidul bagian utara.
Menurut Djoko, sesuai pengamatan Stasiun Klimatoligi BMKG Yogyakarta, masih ada pertumbuhan awan konvektif atau cumulonimbus di langit Yogyakarta. Awan ini terbentuk karna adanya pemanasan yang kuat di laut sehingga terjadi kenaikan massa udara yang cepat.
"Posisi matahari yang berada di kisaran Pulau Jawa mempunyai peranan yang kuat memicu pemanasan di laut," kata dia.
Selain itu, lanjut Djoko, hasil analisa pola angin saat ini juga menunjukkan adanya daerah tekanan rendah (low pressure) di selatan Pulau Jawa dan barat laut Australia yang memberikan andil bagi pembentukan awan hujan dengab pembentukan daerah pumpunan di selatan Jawa.
Oleh sebab itu, ia mengimbau masyarakat tidak berlindung di bawah pohon selama terjadi hujan disertai petir atau kilat. "Serta mematikan barang- barang elektronik serta tidak berada di tanah lapang," kata dia.
Semula BMKG memperkirakan puncak musim hujan di DIY hingga Februari 2018. Namun, menurut Djoko, berdasarkan pemantauan, interaksi antara intensitas maksimum matahari yang posisinya di atas Pulau Jawa dengan monsoon Asia masih cukup kuat maka diperkirakan potensi hujan masih berlangsung hingga Maret 2018.
(T.L007) 13-02-2018 10:28:59
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Hujan disertai petir berpotensi di Yogyakarta"
Post a Comment