Kepala Bidang Perumahan dan Pemukiman, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo Suparno di Kulon Progo, Jumat, mengatakan, saat ini hunian relokasi Magersari bagi warga terdampak bandara sudah 100 persen dibangun dan sedang dalam proses serah terima dari pihak pelaksana pembangunan di tingkat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
"Warga yang menempati relokasi magersari juga mendapat perlengkapan perabotan yang akan diberikan secara gratis," katanya.
Ia mengatakan ada 46 nama kepala keluarga (KK) warga yang telah terdaftar melalui pihak desa dan kini datanya telah disampaikan kepada Kemen-PUPR sebagai calon penghuni. Yakni, 18 KK dari Desa Glagah dan 28 dari Desa Palihan.
Kompleks relokasi di Kedundang itu memang menempati lahan PAG seluas sekitar 4.800 meter persegi dengan jumlah 50 unit rumah tipe 36. Dua rumah dialokasikan bagi penggarap lahan tersebut semula. Pekerjaan pembangunannya ditangani langsung oleh Pemerintah Pusat melalui KemenPUPR dengan anggaran sekitar Rp4,9 miliar.
Pada pendaftaran calon penghuni terdahulu, sebetulnya ada sekitar 99 KK warga terdampak yang mendaftar. Hanya saja, pihak kementerian hanya sanggup untuk memfasilitasi untuk 50 rumah saja. Ada rencana bahwa warga tersisa akan ditampung ke dalam kompleks relokasi di lahan PAG lain di Kaligintung yang akan dibangun. Hanya saja, rencana tersebut hingga kini belum ada kejelasan lebih lanjut.
"Sejumlah nama warga terdampak yang telah mendaftar sebagai calon penghuni rumah tersebut diverifikasi oleh tim khusus. Hunian magersari itu merupakan rumah yang khusus diperuntukkan bagi relokasi warga terdampak pembangunan bandara dari golongan kurang mampu," katanya.
(U.KR-STR)
Baca lagi lanjutan nya http://ift.tt/2o2MVJgBagikan Berita Ini
0 Response to "Hunian magersari terdampak bandara NYIA siap huni"
Post a Comment