Bupati Gunung Kidul Badingah di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan ada tiga argumentasi utama yang menjadikan Hari Santri Nasional sebagai sesuatu yang strategis bagi NKRI.
Pertama, Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 oktober, merujuk pada peristiwa sejarah dikeluarkannya Resolusi Jihad oleh KH Hasyim Asy`ari yang menggerakkan santri, pemuda dan masyarakat untuk bergerak bersama, berjuang melawan pihak kolonial, yang berpuncak pada peristiwa Pertempuran 10 Nopember 1945 di Kota Pahlawan, Surabaya.
Kedua, Badingah menambahkan jaringan kiai dan santri telah terbukti konsisten menjaga perdamaian dan keseimbangan karena para kiai-santri sudah sadar pentingnya konsep negara yang memberi ruang bagi berbagai macam kelompok agar dapat hidup bersama.
Ketiga, kelompok santri dan kiai telah terbukti dan akan selalu mengawal kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dengan selalu berada di garda depan untuk mengawal NKRI dan memperjuangan Pancasila.
"Bahwa NKRI merupakan bentuk final negara dan harga mati yang tidak bisa dikompromikan," katanya dalam sambutan di hadapan peserta apel.
Ia mengatakan saat ini di era globalisasi dengan tantangan semakin beragam, umat harus menjaga dan meningkatkan ukhuwah Islamiyah dan insaniyah yang selama ini telah terjalin dengan sangat baik, dalam rangka mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa yang memang serba plural.
"Tidak lupa saya berpesan kepada jamaah sekalian untuk terus membekali diri selain dengan keimanan dan ketaqwaan, juga dengan berbagai ketrampilan dan jiwa wirausaha, khususnya dalam menghadapi pesatnya perkembangan dan kemajuan pariwisata di daerah ini," katanya.
Badingah mengatakan kemajuan pariwisata di Kabupaten Gunung Kidul telah membawa manfaat yang siginifikan dalam peningkatan perekonomian warga. Namun demikian, di sisi lain kemajuan tersebut telah memunculkan potensi akulturasi budaya, pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba maupun konflik kepentingan.
"Saya sangat berharap agar seluruh santri dapat bersatu padu, menjaga persatuan dan kesatuan umat dan masyarakat berlandaskan keimanan dan ketaqwaan sehingga dapat meminimalkan dampak negatif kemajuan pariwisata di daerah ini," katanya.
Badingah berpesan kepada santri agar tetap mmejaga keutuhan dalam berbangsa dan bernegara. Dalam Hari santri ini dia berpesan agar ikut berjuang dalam kemajuan bangsa.
Badingah mengajak kepada seluruh jamaah untuk terus melaksanakan pembinaan karakter berlandaskan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, baik bagi diri sendiri, keluarga maupun masyarakat.
"Santri selalu hidup mandiri tanpa mengeluh atau pun menuntut, serta tidak menyebar kebencian kepada Negara. Santri selalu merasa wajib menjadi penjaga rumah besar NKRI, tanpa selalu berebut isi rumahnya dari kelompok etnis, suku, ras dan pemeluk agama lain," katanya.?
Ketua Panitia Peringatan Hari Santri Taufik Ahmad Soleh menyampaikan perayaan Hari Santri di?Gunung Kidul ada beberapa rangkain di antaranya, lomba cerdas cermat aswaja, seminar santripreneur dan pameran produk santri, penggalangan dana bantuan kemanusiaan Rohingnya.
"Puncak HSN DIY 2017 pada 22 Oktober 2017 diisi dengan apel akbar, istighosah kubro, orasi kebangsaan, serta ijazah jalbur rizki. Puncaknya adalah Drama Kolosan yang diperagakan oleh 1.000 santri dari titik nol kilometer, Alun-alun Gunung Kidul," katanya.
KR-STR
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2017
Baca lagi lanjutan nya http://ift.tt/2xXVxTDBagikan Berita Ini
0 Response to "Umat islam Gunung Kidul Gelar pementasan kolosal"
Post a Comment