"Saat ini rekan-rekan Tim Reaksi Cepat (TRC) di lapangan sedang melakukan pendataan potensi bencana di sejumlah lokasi," kata anggota TRC Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Aris Widodo di Yogyakarta.
Aris mengatakan berdasarkan informasi sementara bencana longsor serta banjir kemungkinan terjadi di wilayah Piyungan (Kabupaten Bantul) dan Prambanan (Kabupaten Sleman). "Kami juga mendapatkan informasi aliran cukup deras di Sungai Gendol. Kalau informasinya sudah A1 akan kami sampaikan," kata dia.
Menurut Aris, bencana longsor memiliki potensi terjadi di wilayah-wilayah perbukitan di DIY saat curah hujan tinggi dan berkepanjangan. Apalagi, sejumlah titik retakan tanah telah terdeteksi di beberapa wilayah perbukitan pascaseiklon tropis Cempaka beberapa waktu lalu.
"Longsor bisa saja terjadi karena masih ada retakan-retakan tanah yang apabila hujan turun sangat deras bisa terkikis," kata dia.
Hingga saat ini, BPBD di lima kabupaten/kota masih melakukan kajian dan pendataan mengenai retakan-retakan tanah baru yang dipicu cuaca ekstrem beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta mengimbau masyarakat Yogyakarta mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang dipicu penguatan angin mansoon Asia ke wilayah Pulau Jawa.
"Ada penguatan angin monsoon Asia yang banyak membawa uap air hingga di Pulau Jawa," kata Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Djoko Budiono di Yogyakarta, Selasa (19/12).
Curah hujan di DIY, kata dia lagi, diprediksi berkisar antara 30-70 milimeter per hari. Sedangkan kecepatan angin maksimum bisa mencapai 20 knot atau 36 km per jam dengan suhu udara berkisar 22-32 Celsius.
"Frekuensi dan intensitas hujan akan terus meningkat selama Desember 2017 hingga puncaknya pada Januari 2018," kata dia.
(L007)
Baca lagi lanjutan nya http://ift.tt/2BmD6yoBagikan Berita Ini
0 Response to "BPBD DIY mendata bencana akibat hujan deras"
Post a Comment