"Jalan Dewetan-Tegalsari akan membuka potensi wisata di Kecamatan Samigaluh dan Girimulyo, sekaligus membuka akses di perbatasan Kulon Progo-Purworejo," kata Muhyadi di Kulon Progo, Rabu.
Ia mengatakan Jalan Dewetan-Tegalsari dapat menjadi jalur lintas menoreh dan dapat membangkitkan perekonomian warga di wilayah perbatasan dengan adanya pembangunan proyek New Yogyakarta International Airport.
"Potensi wisata alam dan potensi lokal di Girimulyo, Samigaluh yang berbatasan dengan Purworejo sangat bagus. Untuk itu, perlu dibangun infrastruktur jalan untuk membuka akses menuju wilayah perbatasan," katanya.
Menurut dia, pembangunan intrastruktur jalan dan pariwisata, jangan hanya dipusatkan di wilayah selatan dan tengah, tapi wilayah utara juga harus dibangun dengan asas keadilan. Sehingga, saat bandara beroperasi, seluruh wilayah Kulon Progo tumbuh bersamaan, tanpa ada kesenjangan antarwilayah.
"Pembangunan infrastruktur di Kulon Progo harus proporsional berasas keadilan wilayah," harapnya.
Muhyadi mengatakan sebagian warga di Dawetan dan Tegalsari mengaku merelakan tanahnya digunakan untuk pembangunan jalan tanpa ganti rugi. Namun, pemkab sangat lambat dalam menangkap peluang.
"Sebagian warga merelakan tanahnya untuk dibangun jalan tanpa ganti rugi. Hal ini menjadi poin penting dalam percepatan pembangunan infrastruktur di wilayah utara," katanya.
Ketua Komisi III DPRD Kulon Progo Aji Pangaribawa mendukung pembangunan infrastruktur Bedah Menoreh yang diharapkan bisa membuka akses masyarakat, ketika bandara beroperasi perekonomian warga di wilayah perbukitan Menoreh dapat terangkat.
"Saat ini, pemkab harus mampu membuat skala prioritas pembangunan infrastruktur yang sekiranya mampu mendongkrak perekonomian masyarakat dengan cepat, itu yang segera dibangun," katanya. ***3***
(KR-STR)
Baca lagi lanjutan nya http://ift.tt/2n9FG0FBagikan Berita Ini
0 Response to "Legislator meminta pemkab membangun Jalan Menoreh Dawetan-Tegalsari"
Post a Comment