Search

Gunung Kidul ditargekan tambah tanam 60.000 hektare

Gunung Kidul (Antaranews Jogja) - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta menargetkan luasan tambah tanam di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, 2018, seluas 60 ribu hektare dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan di wilayah itu.

Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Yogyakarta Joko Pramono di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan, Januari sampai awal Februari, luasan tambah tanam (LTT) sudah mencapai 50 ribu hektare.

"Target LTT di Gunung Kidul dalam dua bulan harus bisa diselesaikan sebanyak 10 ribu hektare," kata Joko.

Ia mengatakan BPTP sudah menerapkan teknologi rekayasa tanam di Wareng, Wonosari. Semula hanya sekali tanam, kini sudah dua kali tanam. Teknologi yang ada luasan lahan pertanian bisa meningkat bebeberapa kali lipat. Seperti di Wareng, luasanya meningkat dari enam hektar, kini menjadi 32 yang menggunakan teknologi BPTP.

"Dengan teknologi yang ada kita berupaya meningkatkan kesejahteraan petani di Gunung Kidul," katanya.

Sementara Wakil Bupati Gunung Kidul Immawan Wahyudi mengharapkan petani di Gunung Kidul terus meningkat produksi padinya. Sepertii di Desa Pilangrejo, Nglipar bisa memanen tiga kali.

"Ini membuktikan bahwa Gunung Kidul sebagai lumbung padi di DIY," katanya.

Dia mengatakan dengan pencapaian seperti ini cadangan pangan masyarakat Gunung Kidul tidak akan habis. "Petani juga masih memiliki cadangan pangan," katanya.

Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Bambang Wisnubroto menjelaskan ketahanan pangan di masyarakat masih cukup baik. Melalui kerja sama dengan BPTP, Kodim, Polres dan pihak terkait.

"Ke depan harapannya produksi dapat terus ditingkatkan," katanya.

Ia mengatakan di Desa Pilangrejo luasan tanah pertanian di Nglipar 280 hektare, dengan dua kali tanam menghasilkan 4.130 ton beras. "Bahkan surplus 1.276 ton khusus di Nglipar," katanya. 

KR-STR

Baca lagi lanjutan nya http://ift.tt/2GZITJy

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Gunung Kidul ditargekan tambah tanam 60.000 hektare"

Post a Comment

Powered by Blogger.