Pemkab dorong generasi muda terlibat sektor pertanian

Bantul (Antara Jogja) - Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mendorong generasi muda di daerah ini ikut terlibat dan memiliki kecintaan pada sektor pertanian.

"Dan memang kalau sekarang ini kecintaan generasi muda terhadap sektor pertanian ini memang masih perlu ditingkatkan," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul Pulung Haryadi di Bantul, Jumat.

Menurut dia, saat ini persoalan yang dihadapi sebagian besar petani adalah berkurangnya tenaga tanam karena sumber daya manusia (SDM) pertanian yang ada sudah tua di atas 50 tahun dan tidak ada regenerasi petani.

Ia mengatakan, generasi muda sekarang ini kurang tertarik pada sektor pertanian karena memang kegiatan tersebut terkesan dan dianggap masih kotor, karena harus berurusan dengan lahan pertanian dan irigasi airnya.

"Memang kesannya pertanian itu masih kotor dan sebagainya, nah itu mau kita berikan motivasi bahwa pertanian itu sebenarnya sebuah usaha yang cukup menjanjikan apabila ditekuni secara serius," kata Pulung.

Apalagi, kata dia, saat ini sudah dikembangkan berbagai alat mesin pertanian (alsintan) dan teknologi dalam budi daya pertanian padi, sehingga selain berdampak pada efisiensi tenaga dan waktu juga produksi pertanian lebih maksimal.

"Ini adalah salah satu alternatif solusi tenaga tanam, tenaga panen yang sudah berkurang banyak, salah satunya adalah mekanisasi pertanian dan teknologi tanam jajar legowo untuk peningkatkan produksi panen," katanya.

Pulung juga mengatakan, upaya dalam mendorong generasi muda terlibat dan makin mencintai sektor pertanian adalah dengan gerakan pembentukan taruna tani di tiap kecamatan, suatu kelompok yang mewadahi generasi muda dalam kegiatan pertanian.

"Untuk mencintai pertanian dimana sekarang ini sudah dibentuk lima Taruna Tani di lima kecamatan yaitu Kecmatan Bantul, Banguntapan, Sewon, Bambanglipuro dan Imogiri. Dan nanti di 17 kecamatan harus punya taruna tani," katanya.
KR-HRI

Editor: Nusarina Yuliastuti